Rabu, 02 Desember 2015

HADIST-HADIST SHAHIH








Alhamdu lillah alladzi hadana lihadza wama kunna linahtadiya laula an hadana Allah. Wa asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarikalahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu warasuluhu. Sahallaallahu wa sallama alaihi wa ala aalihi wa ash-habihi waman tabi,ahum bi ihsanin ila yaumiddin. Amma ba'du....


Maka terdorong oleh rasa kewajiban yang diwajibkan Allah kepada setiap Muslim sebagaimana yang tersebut dalam Qur'an Surah Ali Imran ayat 187, juga dalam sabda Nabi saw, beliau berkata : "Sampaikan apa yang kalian dapat dari-Ku walau hanya sepotong Ayat". Disamping keinginan membuat suatu amal jariyah yang berguna seterusnya, sebagaimana sabda Nabi saw : "Ilmu pengetahuan yang berguna". Maka sebagai hidangan yang ke-Lima-Belas, Kami hidangkan kepada Jema'ah Muslimin se-Indonesia yang belum sempat mengetahui Risalah-risalah Ke-Nabi-an agama Islam dalam terjemahan bahasa sendiri. Terutama kepada Hadist-hadist Nabi saw yang ke-Shahih-annya  telah disepakati oleh ke-Dua tokoh Ulama dalam bidang Hadist yaitu, Muhammad bin Ismail Al-Bukhari (lahir tahun 194 H dan wafat pada tahun 256 H) dan Muslim bin Al-Hajjaj bin Muslim Al-Qusyairi An-Naisaburi (lahir tahun 204 H dan wafat pada tahun 261 H).

       Ibnu As-Shalah (Abu Amr, Usman bin Abdurrahman) Asy-Syahrazuri Asy-Syafi'i telah membagi tingkatan Hadist-hadist Shahih kedalam tujuh tingkatan. Yang terutama ialah yang keshahihannya disepakati oleh Bukhari dan Muslim, antara lain :

1. Shahih Muttafaq alaih disepakati oleh Bukhari dan Muslim.

2. Shahih hanya diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
3. Shahih hanya diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
4. Shahih menurut riwayat yang ditentukan oleh Bukhari dan Muslim, tetapi keduannya tidak meriwayatkan Hadist itu.
5. Shahih hanya menurut syarat Bukhari saja.
6. Shahih hanya menurut syarat Muslim saja.
7. Shahih menurut yang diriwayatkan oleh Hadist lainnya.

    Kesemuanya ini termasuk Hadist Shahih yang dapat diterima oleh Umat Islam dalam menentukan Hukum-Hukum Allah swt. Kemudian kepada Allah kami mengharapkan semoga dapat menerima Amalan-amalan kami sebagai Amalan yang tulus dan ikhlas dalam mengharapkan ke-Ridho-an dan Rahmat-Nya. Semoga dijadikan-Nya Amalan-amalan yang akan berguna bagi kaum Musliminin di Dunia maupun di Akhirat, dan kepada saudara-saudara Islam kami berharap agar senantiasa menjadi Islam yang sejati tanpa ada pendapat-pendapat yang berbeda. Kami berharap Do'a dan Maaf sebesar-besarnya bila ada terdapat kekurangan-kekurangan , sebab kami adalah Mahkluk Allah yang serba kekurangan dan salah. Sebab Al-Kitab Ahlul Sunnah Wal-Jama'a ini telah kami pelajari sebagai pedoman Akhwan dan Ikhwan Asy-Syattariyah, dan kami segenap keluarga Jema'a Syattariyah memohon ampun kepada Allah swt dari kesalahan-kesalahan kami terhadap diri kami. Wala haula wala quwwata illa billah al alliyul azhim, Yaa Hakim, Yaa Ghofurur-rahim.

Judul asli dalam Hadist ini adalah Al-Lu'lu wal Marjan fii ma Ittafaqa Alaihi Al-Syaikhan, yaitu himpunan Hadist Shahih yang telah disepakati oleh Ulama Ahlul Sunnah Wal-Jamma'a (sunni) yaitu Bukhari dan Muslim, atau juga dikenal sebagai Ulama yang mempelajari Hadist Muttafaqun Alaih. Imam Bukhari dan Muslim, merupakan dua otoritas tertinggi dalam dunia perawian hadist shahih. Hadist-hadist yang diriwayatkan oleh keduanya memberi syarat yang sangat ketat atas matan (isi) maupun senad (silsilah) perawian Hadist shahih. Integratis orang-orang yang meriwayatkan hadist, juga pada kaum Syi'ah dan Sunni sangat diperhatikan sehingga tidak menimbulkan konflik diantara kedua kaum. Bahwa dalam salah satu perawian disebut juga, bahwa Imammah (para imam) pernah menolak integratis seorang perawian hadist disebabkan Dhoif. Imammah (para imam) membagi Khazanah Hadist-hadist Shahih dalam tujuh tingkatan pada tempat tertinggi, ialah Shahih Muttafaqun Alaih yang telah disepakati oleh Para Imam Hadist dan diikuti oleh Bukhari dan Muslim yang mereka riwayatkan, menurut syarat yang ditentukan oleh mereka. Kesemuaan itu ialah, termasuk kategori Hadist-hadist Shahih yang dapat dipakai oleh kaum Muslimin untuk menentukan Hukum-hukum Allah. Hadist-hadist Shahih yang ada dikalanganan kaum Muslim itu sama saja, pada dasarnya bagaimana kita menyikapinya dengan Hati yang bersih. Wallah hualam bisawab

    Hadist merupakan sabda Rasulallah saw yang disandarkan kepada Firman Allah swt yang diberi rahmat kepada Nabi Muhammad saw. Baik melalui Jpi Nabi saw yang secara Islamiyah, susunibri as, atau melalui Ilham (laduni) atau miman lafaz dan kata-katanya serta Uslub (style) nya berasal dari Nabi saw yang didasari oleh Taufiq dari Allah Azza wa Jalla. Kajian ini berisikan tentang perwaian Hadist yang dimana Ahlul Sunna Wal-Jama'a mempelajarinya, kitab-kitab Hadist Rasulallah saw yang diterjemahkan dengan pandangan Ma'rifatullah yang bermuatan secara garis besarnya meliputi Akidah dan ibadah serta Akhlak dalam Islamiyah. Sebagaimana seorang Muslim seharusnya membangun kehidupan yang Ma'ruf secara Syari'at maupun secara Ma'rifat yang kesemuan itu diridhai oleh Allah swt baik didunia maupun diakhirat. Semua Hadist-Hadist yang ditampailkan dalam kajian kali ini yang bersumber dari kita Al-Sunnah seperti : Al-Tis'ah dan perwaian Hadist-Hadist Shahih Al-Buckhari, Muslim, Al-Tirmidzi, Al-Nasai, Abu Dawud, Ibnu Majah, Al-Imam Ahmad bin Hanbal Muwatha, Al-Imam Malik dan Al-Darimiy. Mudah-Mudahan kajian kali ini bermanfaat bagi kita semua bagi yang mau mempelajarinya dan setidaknya dapat membantu untuk memudahkan para pelajar Muslim, Mubaligh, Musafir dan Muallaf, dan juga para pecinta Ilmu-Ilmu Allah (Qalamullah) yang didasari oleh Ilmu Syari'at terlebih dahulu sebelum mencapai Ilmu Ma'rifat. Dan keutamaan Ilmu Syari'at ialah mempelajari dibidang Ilmu Hadist-Hadist Nabi saw yang telah diriwatkan oleh para sahabatnya dalam upaya untuk mendapatkan keimanan semata. Menurut kalangan Sufi dan Tasawuf, Ilmu Hadist adalah tembok kekokohan Kaum Mukmin yang tidak dapat dipisahkan oleh Ilmu Bathin. Oleh sebab itu, kajian kali ini mempelajari Ilmu Hadist oleh Ulama Thareqat yang ditampilkan menurut beberapa Riwayat yang berbeda tetapi Shahih, yang semuanya didasari oleh Sembilan Kitab Al-Sunnah (hadist) Al-Kutub Al-Tis'ah.


Terkait dengan masalah tersebut, tentang sikap orang yang beriman dan orang yang kafir (ingkar). telah dijumpai oleh kalangan kaum muslimin beberapa Hadist Rasulallah yang juga telah diriwayatkan oleh para sahabat, antara lain :
Diriwayatkan dari Zaid Khalid Al-Juhaniy ra, ia berkata : Rasulallah saw, melaksanakan Sholat Shubuh bersama kami di Hudaibiyah selepas hujan turun pada malam itu. Setelah selesai Sholat beliau menhadap kepada Kami dan bersabda : "Tahukah kamu apa yang telah diFirmankan oleh Tuhan-Mu?" Mereka (para sahabat) menjawab : "Hanya Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui". Lalu beliau bersabda : "Allah Ta'ala berFirman; Diantara hamba-hamba-Ku, ada yang beriman dan ada pula yang Kafir. Adapun orang yang berkata, 'kami diruruni (diberi) hujan atas anugerah dan rahmat Allah swt, 'maka orang yang semacam inilah yang beriman kepada-Ku, dan tidak beriman kepada bintang-bintang. Sedangkan orang yang berkata, 'Hujan dituruni kepada kami, oleh karena bintang ini dan itu, 'maka orang semacam inilah Kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang". (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadist diatas senada juga yang dijumpai dalam Riwayat Nasai, Abu Dawud dan Imam Ahmad.


*Tentang Waswasan dalam Ke-Imanan*

Diriwayatkan oleh Annas bin Malik ra, ia berkata : "Allah Azza wa Jalla berFirman, "Sesungguhnya umatmu masih saja mengatakan begini dan begitu, Allah yang menciptakan manusia. Lalu siapa yang menciptakan Allah". (HR. Muslim dan Ahmad)


*Antara Rahmat Allah dan Murkanya*

Diriwayatkan oleh Abu Huraira ra, ia berkata : "Aku mendengar Rasulallah saw bersabda ;"Sesungguhnya Allah menulis suatu tulisan sebelum ia menciptakan Mahkluk,'sungguh rahmat-Ku, lebih cepat daripada kemurkaan-Ku,.'Tulisan itu termaktub disisi-Nya diatas Arsy-Nya. (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad)



*Keutamaan Jihad (Fii Sabilillah)*
Diriwayatkan dari Annas : Bahwa Rasulallah saw bersabda : "Allah Azza wa Jalla berfirman : "Para pejuang dijalan Allah berada dalam jaminan-Ku. Jika Aku mengambilnya (sebagai Syuhada), Aku wariskan Surga kepadanya. jika Aku mengembalikan (tidak gugur dimedan perang), Aku pulangkan dia dengan membawa pahala atau Ghanimah (harta rampasan perang)". (HR. Tirmidzi, Ahmad dan Nasai)


Hadist diatas menunjukan, bahwa Fii Sabilillah itu berjuang dijalan Allah. Sebelum kita memerangi orang lain, kita terlebih dahulu memerangi Hawa dan Nafsu kita. Sudah pantaskah kita ber-Jihad dijalan Allah... ???   Tentu saja TIDAK jawabannya, karena diri kita masih dipengaruhi oleh Iblis La'nattullah. Berfikirlah 



*Sifat Surga dan Neraka*


Diriwayatkan oleh Abu Huraira oleh Rasulallah saw beliau bersabda :"Setelah Allah menciptakan Surga dan neraka, Dia (Allah) menutus Jibril as kesurga lalu berfirman : "Lihatlah Surga dan segala fasilitas yang Aku sediakan buat penghuninya (yang baru Aku ciptakan),'sabda Nabi selanjutnya, maka jibril datang kesurga, ia melihatnya dan dilihat apa yang telah Allah sediakan bagi penghuninya. Setelah melihatnya, Jibril as kembali kepada Allah dan berkata, 'Demi kekuasaan-Mu, tidaklah ada seorang pun yang mendengar tentangnya (surga), melainkan ia akan masuk padanya. Lalu Allah memerintahkan mengepung (memagari) surga dengan hal-hal yang tidak menyenangkan (taubat). Kemudian berfirman lagi kepada Jibril as : "Datanglah kembali kesurga dan lihatlah apa yang telah aku sediakan bagi penghuninya." Lalu Jibril kembali datang kesurga. Dan ternyata surga 
telah dikepung dengan hal-hal yang tidak menyenangkan (taubat). Setelah itu Jibril as kembali lagi menghadap kepada Allah swt dan berkata, 'Sungguh aku takut, tidak seorang pun yang akan masuk surga. 'selanjutnya, Allah berfirman kepada Jibril as : "Pergilah kamu keneraka, dan lihatlah apa yang telah Aku persiapkan buat penghuninya didalamnya. "Dan neraka ternyata Neraka itu merupakan Azab yang sebagaiannya naik keatas, dan sebagainanya yang lain (siksa diatas siksa). Lalu jibril kembali menghadap kepada Allah dan seraya berkata: "Demi Kausa-Mu, tiada seorang pun yang mendengar tentangnya (neraka), dia akan masuk padanya. Dan Allah memerintahkan jibril agar memagari (dikelilingi) dengan hal-hal yang sangat menyenangkan (zina). Setelah itu Allah Azza wa Jalla berfirman kepada jibri as : "Kembalilah keneraka wahai Jibril, lalu jibril pun kembali keneraka, Lalu ia berkata: "Sungguh aku Khawatir, tidak ada satu pun yang selamat kecuali dianya masuk neraka-Nya. 
(HR. Tirmidzi dan Ahmad)



*Antara Penghuni Surga dan Neraka*
Diriwayatkan dari Abu Huraira, Rasulallah bersabda : "Neraka dan Surga berdebat. Neraka berkata : Orang-orang yang Tamak dan Takabur serta menghujat, akan masuk pada ku. Sedandkan Surga berkata : Orang-orang yang lemah (Dhaif) dan Miskin (Dhuafa) serta Juhud, akan masuk pada ku. Lalu Allah swt berfirman kepada neraka :Engkau adalah siksa-Ku dan Aku akan menyiksa siapa saja yang Aku kehendaki dengan mu. Dan Allah swt berfirman lagi kepada Neraka : Aku akan timpakan siksa dengan mu kepada siapa saja yang Aku kehendaki didalamnya. Sedangkan Allah berfirman kepada Surga : Engkau adalah Rahmat-Ku, Aku akan Merahmati dengan mu dan kepada siapa saja yang Aku Ridahi. Masing-masing dari kamu berdua antara Surga dan Neraka, akan Aku penuhui penghuni didalamnya dengan Haq-Ku. 
(HR. Muslim dan Bukhari)


Menurut pandangan Ma'rifat tentang perawian Hadist diatas adalah bahwa kita tiada akan kekal dan abadi di dunia melainkan kekal di akhirat menurut amalan-amalan nya masing-masing. Dan disinilah kita bisa Menela'a mana yang Shahih dan mana yang Dhaif, Sabda Nabi saw : "Sesungguhnya ahli surga itu makan dan minum, kemudian keluarlah bau harum dari tubuh mereka seharum  kasturi, dan yang demikian itu sampai kekal dan abadi.

Ali bin Abi Thalib berkata : Nabi saw bersabda : Kalian jangan berdusta atas nama-Ku (Muhammad), maka sesungguhnya siapa yang berdusta atas nama-Ku pasti masuk neraka.

 Annas bin Malik berkata : Sesungguhnya yang menahan diriku memperbanyak riwayat hadist kepadamu adalah karena Nabi saw, ia bersabda : Siapa yang berdusta atas nama-Ku, maka ia menyiapkan tempatnya dalam neraka.

 Abu Hurairah berkata : Siapa yang sengaja berdutsa atas nama-Ku (Muhammad), maka hendaklah menyiapkan tempatnya didalam neraka.

Al-Mughirah berkata : Nabi saw bersabda : Sesungguhnya berdusta kepada siapapun, tidak sama dengan berdusta atas nama-Ku, siapa yang sengaja berdusta atas nama-Ku, maka hendaknya menyiapkan tempatnya dineraka.
(HR. Bukhari dan Muslim)





*Iman*
Abu Huraira berkata : Pada suatu hari, ketika Nabi saw duduk bersama sahabat, tiba-tiba datang seorang dan bertanya : Apakah Iman?. Jawab Nabi saw : Iman ialah percaya pada Allah dan Malaikat-Nya, perjumpaan dengan Allah, Nabi utusan-Nya dan percaya pada hari bangkit dari kubur. Lalu ditanya lagi : Apakah Islam?. Jawab Nabi saw : Islam ialah menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu apapun dan mendirikan Sholat, Zakat dan Puasa. Lalu bertanya lagi : Apakah Insan?. Jawab Nabi saw : Menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, maka jika engkau tidak dapat melihat-Nya, ketahuilah bahwa Allah melihatmu. ia pun bertanya lagi : Apakah hari kiamat?. Jawab Nabi saw : Orang yang ditanya tidak lebih mengetahui dari orang yang ditanya, tetapi Aku memberitakanmu beberapa syarat (tanda-tanda) akan tibanya hari kiamat, yaitu jika budak sahaya telah melahirkan majikannya, dan jika penggembala unta dan ternak lainnya telah berlomba membangun gedung-gedung. Persoalan ini termasuk dalam lima macam perkara yang tidak dapat mengetahuinya kecuali Allah swt. Kemudian pergilah orang itu. Lalu Nabi saw menyuruh sahabat : kembalikanlah orang itu!, Tetapi sahabat tidak melihat bekas orang itu. Maka Nabi saw bersabda : Itu Malaikat Jibril datang untuk mengajarkan agama kepada manusia.
(HR. Bukhari dan Muslim)





*Sholat*
Thalhah bin Ubaidillah berkata : Seorang dari Najed datang kepada Nabi saw, sedang ia terurai rambutnya, lalu ia mendekat kepada Nabi saw. Dengung suaranya dapat didengar, tetapi tidak dapat ditangkap (dimengerti) apa yang ditanyakannya, tiba-tiba ia bertanya tentang Islam. Maka Rasulallah saw bersabda : Lima kali Sholat dalam sehari-semalam. ia bertanya : Apakah ada kewajibanku selain itu?. Jawab Nabi : Tidak, kecuali jika anda bershadaqah sunah. Maka pergilah orang itu dan barkata : Demi Allah, aku tidak akan melebihi atau mengurangi dari itu. Maka Rasulallah saw bersabda : Sungguh bahagia ia jika benar-benar (yakin dalam ucapannya tidak akan mengurangi dan melebihi itu).
(HR. Bukhari dan Muslim)




*Iman Yang Dapat Memasukan Ke Surga*
Abu Ayyub Al-Anshari berkata : Seorang Badui menghadang Nabi saw ditengah jalan, lalu memegang kendali unta kendaraan Nabi saw, dan bertanya : Ya Rasulallah, beritakan kepadaku amalan yang dapat memasukkan aku kedalam surga. Maka sahabat bertanya-tanya : Mengapa, orang itu?. Jawab Nabi : Ada kepentingannya. Lalu Nabi saw menjawab : Hendaknya engkau menyembah Allah dan tidak mempersekutukannya dengan sesuatu apapun, mendirikan Sholat dan menunaikan Zakat dengan menghubungi Famili (kerabat). Kemudian Nabi saw berkata padanya : Lepaskan kendali unta itu.

Abu Huraira berkata : Seorang Badui datang dan bertanya kepada Nabi saw : Tunjukan kepadaku amalan bila aku kerjakan yang dapat masuk surga?. Jawab Nabi saw : Hendaknya engkau menyembah Allah dan tidak mempersekutukannya dengan suatu apapun, mendirikan Sholat yang Fardhu, menunaikan Zakat dan puasa dibulan Ramadhan. Lalu Badui itu berkata lagi : Demi Allah, yang jiwaku ada ditangan-Nya, aku tidak akan melebihi dari itu. Mak ketika ia telah pergi, Nabi saw bersabda kepada Sahabatnya :  Siapa yang ingin melihat seorang Ahli Surga, maka lihatlah orang itu.
(HR. Bukhari dan Muslim)




*Rukun Islam Yang Lima*



Ibnu Umar ra berkata :  Rasulallah bersabda : Islam didirikan diatas Lima perkara, antara lain :

1. Percaya bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, dan bahwa Nabi Muhammad utusan-Nya Allah.
2. Mendirikan Sholat.
3. Mengeluarkan Zakat.
4. Haji ke-Baitullah jika mampu.
5. Puasa bulan Ramadhan. 
(HR. Bukhari dan Muslim)




*Ber-Iman Kepada Allah dan Rasul-Nya*

1. Kisah Abdul Qais dan Al-Asyaj

Ibnu Abbas ra berkata : Ketika utusan dari Abdul Qais datang kepada Nabi, lalu ia bertanya : Utusan siapakah kalian?. Mereka menjawab : Rabi'ah. Maka disabut oleh Nabi saw : Selamat datang rombongan utusan yang tidak kecewa dan tidak menyesal. Lalu mereka bertanya : Ya Rasulallah, kami tidak dapat datang kepada-Mu kecuali bulan haram (rajab, dzul qaidah, dzul hijjah, muharam), sebab diantara kami dengan kamu ada suku kafir dari mudhar (yakni selalu merampok dijalanan), karena itu ajarkan pada kami yang jelas dan terperinci untuk kami beritakan pada orang-orang yang dibelakang kami, dan dapat memasukan kami kesurga, mereka juga menayakan tentang minuman. Maka Nabi saw, menyuruh mereka empat perkara dan mencegah dari empat perkara : Ber-Iman kepada Allah saja. Lalu ditanya lagi : Apakah kalian mengerti, apakah iman kepada Allah saja itu?. Jawab mereka : Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui. Maka sabda Nabi : Percaya, bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad utusan-Nya, medirikan Sholat, mengeluarkan Zakat, Puasa dibulan Ramadhan dan memberi SeperLima dari hasil Ghanimah serta melarang mereka membuat minuman dalam gentong atau dibuat dalam labu atau melubangi batang pohon atau bejana yang dicat dengan tir. Kemudian Nabi saw bersabda lagi : Ingatlah, semua itu dan sampaikan pada orang-orang yang dibelakangmu.         

      Riwayatnya ketika utusan itu telah sampai kekota Madinah, maka semua rombongan segera pergi kepada Rasulallah saw. Kecuali Al-Asyaj yang tenang-tenang berganti pakaian dan memperbaiki dirinya, barulah ia menghadap Rasulallah saw. Dan ketika Rasulallah saw bertanya pada rombongan : Apakah kamu mewakili kaummu?. Jawab mereka : Ya. Tetapi Al-Asyaj berkata : Ya Rasulallah, kami akan ber-Bai'at mengenai diri kami, kemudian bila kembali kami akan menyampaikan ajaran-ajara-Mu kepada Kaum kami, maka siapa yang menurut, termasuk pada golongan kami, dan yang tidak, maka terserah. Maka Nabi saw memuji Al-Asyaj : Sungguh engkau memiliki Dua sifat yang disukai oleh Allah, yaitu ketenangan dan kesabaran.


2. Kisah Muadz bin Jabal 


Ibnu Abbas ra berkata : Ketika Rasulallah saw mengutus Muadz bin jabal ke-Yaman, beliau berpesan : Engkau akan menghadapi orang-orang Ahli Kitab, karena itu pertama yang harus kamu ajarkan kepada mereka TAUHID dalam ber-Ibadah kepada Allah, maka bila mereka telah mengerti benar, beri tahukanlah pada mereka, bahwa Allah mewajibkan atas mereka Sholat Lima Waktu tiap sehari-semalam, dan bila mereka telah mengerjakannya itu, beritakanlah pada mereka, bahwa Allah mewajibkan mereka mengeluarkan Zakat Harta untuk diberikan kepada fakir miskin (dhua'fa) mereka, maka bila mereka telah taat pada itu, maka engkau terima dari mereka, dan berhati-hatilah dan jangan mengambil milik kesayangan mereka, dan berhati-hatilah terhadap Do'anya orang yang teraniaya, sebab diantara dia dengan Allah tidak ada Hijab (penghalang). 
(HR. Bukhari dan Muslim)


*Perintah Perang Terhadap Orang Kafir (ingkar)*

Abu Huraira ra berkata : Ketika Nabi saw wafat, dan Abu Bakar Ash-Shiddiq ra diangkat sebagai Khalifah yang PERTAMA, dan terjadilah Kaum yang Murtad (yakni telah menolak sebagain dari kewajiban dalam Islam), maka Umar bin Khattab berkata kepada Abu Bakar : Bagaimana, atau dengan alasan apakah engkau akan memerangi orang-orang itu, padahal Nabi saw telah bersabda : Aku diperintahkan memerangi orang-orang itu sehingga mengakui La illaha illallah, maka barangsiapa yang telah mengakuinya (mengucapkannya) berarti terpelihara dari pada-Ku harta dan jiwanya, kecuali menurut hak islam dan perhitungan mereka terserah kepada Allah. Jawab Abu Bakar ra : Demi Allah, aku akan memerangi orang yang membedakan antara kewajiban harta kekayaan. Demi Allah, jika mereka menolak kewajiban Zakat, meskipun sebesar anak kambing Jawa, yang biasa mereka serahkan kepada Nabi saw, pasti akan aku perangi mereka karena menolak Zakat itu. Kemudian Umar bin Khattab ra berkata : Demi Allah, benar-benar Allah telah membuka hati Abu Bakar Ash-Shiddiq ra sehingga aku sadar, bahwa itulah yang benar. Rasulallah saw bersabda : Aku diperintahkan memerangi orang-orang sehingga mereka mengakui La illaha illallah, maka barangsiapa yang telah mengucap La illaha illallah, maka telah terpilihara dari pada-Ku jiwa dan hartanya kecuali menurut kewajibannya dalam Islam, dan perhitungan (yakni bila ia tidak jujur), terserah kepada Allah Ta'ala.

Umar ibnu Khattab ra berkata : Aku diperintah memerangi orang-orang sehingga mereka mengucapkan Kalimah Syahadatin bahwa, Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad Rasulallah (utusan Allah), mendirikan Sholat dan mengeluarkan Zakat, maka bila mereka telah mengerjakan semua itu berarti telah terpilihara dari pada-Ku darah dan harta mereka, kecuali dengan Hak kewajiban dalam Islam dan perhitungan mereka terserah kepada Allah swt.
(HR. Bukahri dan Muslim)




*Haram Fitnah-Memitnah dan Bunuh Diri*
Hudzaifah ra berkata : Aku telah  mendengar Nabi saw bersbda : Tidak akan masuk surga seorang Hamba yang suka memfitnah (mengadu domba).

Abu Hurairah ra berkata : Nabi saw bersabda : Siapa yang terjun dari gunung, pisau, bom dan sebagainya untuk bunuh diri, maka ia kelak di Neraka Jahanam akan tetap terjun untuk selama-lamanya. Dan siapa yang makan racun untuk bunuh diri, maka racun akan tetap ditanganya dijilatinya dalam Neraka Jahanam untuk selama-lamanya. Dan barangsiapa yang membunuh juga terbunuh dengan SENJATA API, BESI (pedang), BOM dan Sejenisnya, maka Senjata atau besi itu akan tetap ditanganya untuk MENGHANTAM ke Tubuhnya dalam Neraka Jahanam untuk selamanya.

Tsabit bin Adh-Dhahhaak, Sahabat yang ikut Bai'at pada Nabi saw dibawah pohon Baiatur Ridhwan, ia berkata: Barangsiapa yang bersumpah dengan atas nama Islam, maka ia sebagaimana yang disumpahkannya itu. Dan tidak dianggap Nazar seorang terhadap sesuatu yang tidak dimilikinya. Dan siapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu ALAT didunia , akan disiksa dihari Kiamat dengan ALAT itu. Dan siapa yang mengutuk (melaknat) seorang kaum Mu'min, maka sama dengan membunuhnya. Dan siapa yang MENUDUH ber-Zina terhadap seorang Mu'min, maka sama saja dengan membunuhnya.

Abu Hurairah berkata : Kami hadir bersama Nabi saw diperang Khaibar dan tiba-tiba Nabi saw bersabda kepada seorang yang mengaku Muslim : Orang itu AHLI NERAKA. Kemudian ketika terjadi perang Khaibar, orang itu ikut berjuang perang dengan semangat yang keras sehingga luka parah, maka orang-orang berkata kepada Nabi saw : Ya Rasulallah, orang yang Tuan katakan AHLI NERAKA, ia telah ikut perang yang hebat sekali sehingga ia mati. Maka sabda Nabi saw : Ia menuju ke-Neraka. Orang-orang mendengar keterangan Nabi saw itu hampir ragu menghadapinya, tiba-tiba ada berita bahwa orang itu belum mati, akan tetapi luka parah berat, dan pada waktu malam ia tidak sabar menderita lukannya hingga membunuh dirinya. Dan ketika berita ini disampaikan kepada Nabi saw, maka Nabi saw bersabda : Allah-hu-Akbar, Asyhadu anni abdullahi wa rasulluhu, (Allah Maha Besar, Aku Hamba-Nya Allah dan Utusan-Nya). Kemudain Rasulallah saw menyuruh Bilal, supaya berseru pada semua orang : Sesungguhnya tidak dapat masuk surga kecuali JIWA yang benar-benar patuh Islam, dan sungguh Allah akan membantu agama Ini (Islam) dengan perjuangan seorang Fajir (yang tidak jujur Imannya)

Sahl bin Saad As-Saidi berkata : Rasulallah saw, berhadapan dengan kaum Musyrikin dalam perang, kemudian ketika Nabi saw telah berkumpul dengan pasukannya, demikian pula dengan kaum Musyrikin kini telah kembali pada pasukannya, dan sedangkan ada seorang dari Sahabat Nabi saw, yang sangat Hebat perjuangannya pada hari itu sehingga serbuannya benar-benar mengagumi Sahabat lainnya, mengejar Musuh kesana-kemari. memenggal dengan pedangnya, sehingga Sahabat berkata : Hari ini tiada seorang yang sehebat Dia. Tiba-tiba Rasulallah saw bersabda : Ingatlah, Dia seorang AHLI Neraka. Maka seorang Sahabat berkata : Aku akan menyelidiki keadannya. Lalu Sahabat ini selalu mengikutinya jika lari maupun berhenti, tiba-tiba orang itu terkena luka yang sangat parah, lalu ia tidak tahan menderita dan meletakan pedangnya ditanah, sedangkan ujung mata tajam pedangnya diletakkan didada antara kedua puting susunya (tetek), lalu ditekannya sehingga mati bunuh diri. Maka segera Sahabat itu lari kearah Rasulallah dan berkata Nabi saw : Mengapakah?. Jawabnya : Orang yang Tuan sebut AHLI Neraka itu. Karena orang-orang ragu dan bingung menerimanya, maka aku selidiki keadaannya, kemudian setelah ia luka parah, ia ingin segera mati dan meletakkan pedangnya ditanah dan sedang ujung tajam pedangnya itu diantara kedua puting susunya dibawah dada, dan kemudian ditekan sehingga ia mati bunuh diri. Maka sabda Rasulallah saw : Sesungguhnya ada kalanya seorang berbuat Amal Ahli Surga pada lahirnya yang terlihat pada orang, Padahal Ia AHLI Nereka, dan ada kalanya seorang yang mengerjakan Amal Ahli Neraka dalam pandangan orang, padahal ia Ahli Surga. Sebab yang menentukan Surga dan neraka itu adalah Husnul Khatimah atau Su'ul Khatimah, jika sampai mati dalam Amal yang di-Ridhoi oleh Allah swt, maka Ahli Surga tempatnya, dan jika matinya dalam Murka Allah swt, maka pasti Ahli Neraka tempatnya.


Jundub bin Abdillah berkata : Rasulallah swt bersabda : Ada dimasa dahulu sebelum kamu seorang menderita luka, tiba-tiba ia jengkel lalu mengambil Pisau dan memotong lukanya, maka tidak berhenti daranya hingga ia mati. Allah Ta'ala berfirman : Hamba-Ku telah mendahuli Aku terhadap dirinya (jiwanya, maka Aku haramkan padanya Surga, yakni haram bagi dia masuk kesurga karena ia telah membunuh dirinya dan tidak sabar menerima ujian Allah).
(HR. Bukhari dan Muslim)



*Tiga Golongan Yang Akan Menjadi Musuh Allah Swt*
Diriwayatkan Dari Abu Huraira ra, ia berkata, Nabi Saw Bersabda: "Allah Berfirman", terhadap tiga golongan dimana Aku sebagai musuh mereka pada hari kiamat, yaitu: Golongan orang yang memberi kari Aku, kemudian dia bertindak curang. Golongan orang yang menjual orang yang merdeka, lalu ia makan harga (hasil penjualannya). Dan orang yang menyewa pekerja, setelah pekerja itu menyelesaikan pekerjaannya, namu ia tidak memenuhi upahnya. 
(HR. Imam Bukhari dan Imam Ahmad).




*Haram Bunuh Diri*

Diriwayatkan dari Syaiban ia berkata, aku mendengar Hasan berkata, terdapat seseorang dari orang terdahulu sebelum kami menderita luka. Ketika ia tidak tahan dengan rasa sakitnya, dia mencabut pisau dari sarungnya lalu dia menggoreskan (memotong urat tangannya) darah pun mengucur mengalir keluar, hingga ia mati. Tuhan Berfirman: "Sungguh Aku mengharamkan dia masuk surga". (HR. Muslim)


Rasulullah Saw Bersabda: "Pernah terjadi pada zaman dahulu sebelum kamu, kasus seseorang yang mempunyai luka. Dia merasa putus asa dengan lukanya itu, lalu mengambil pisau, dia potong (urat) tangannya. Darah pun terus mengalir hingga ia mati. Allah Ta'ala Berfirman: "HambaKu, tergesa-gesa datang lebih cepat kepada-Ku (bunuh diri), maka Aku haramkan surga baginya". (HR. Bukhari)





*Jangan Musuhi Wali-Allah*



Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, ia berkata, Rasulullah Saw Bersabda: "Sesungguhnya Allah berfirman : 'Barangsiapa yang memusuhi Wali-Ku, maka sungguh aku mengumumkan peperangan dengannya, Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai, selain dari pada dengan yang Aku Fardhukan kepadanya. Dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan Nawafil hingga Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya, maka Akulah pendengarannya, dimana dia mendengar dengannya, penglihatannya yang dengannya melihat, yang tangannya yang dia berbuat, dan Aku, kakinya yang dengannya dia berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, niscaya Aku memberikan apa yang dia minta, dan jika dia memohon perlindungan kepada-Ku, tentu Aku akan memberikan perlindungan kepadanya".  (HR. Bukhari dan Muslim)





*Sedakah Sirri (rahasia)*
Diriwayatkan dari Annas bin Malik ra, Nabi Saw Bersabda: "Ketika Allah menciptakan bumi, ia masih labil dan goyang, maka Allah Swt menjadikan gunung yang ditancapkan padanya, bumi pun menjadi tenang. Para Malaikat menjadi kagum atas kekuatan gunung-gunung, lalu mereka berkata: Wahai Tuhan, adakah sesuatu dari Makhluk-Mu yang lebih kuat dari pada Gunung,?' Allah berfirman, Ya ada, yaitu Besi. Mereka bertanya kembali: Wahai Tuhan, adakah sesuatu dari Makhluk-Mu yang lebih kuat dari pada Besi,? Allah berfirman: "Ya ada, yaitu Api. Mereka bertanya: Wahai Tuhan, adakah sesuatu dari Makhluk-Mu yang lebih dahsyat dari pada Api,? Allah berfirman: "Ya ada, yaitu Air. Mereka bertanya lagi: Wahai Tuhan, adakah sesuatu dari Makhluk-Mu yang lebih dahsyat dari pada Air,? Allah berfirman: :Ya ada, yaitu Angin. Mereka bertanya kembali: Wahai Tuhan, adakah sesuatu dari Makhluk-Mu yang lebih dahsyat dari pada Angin,? Allah berfirman: "Ya ada, yaitu anak Adam. (Seseorang) yang bersedekah dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya tidak mengetahuinya (sedekah secara rahasia). 
(HR. Tirmidzi)





*Syafa'at Nabi Saw Pada Hari Kiamat
*


Diriwayatkan dari Annas ra, bahwa Nabi Saw bersabda: "Allah Swt menghimpun orang-orang yang beriman pada hari kiamat sedemikian rupa, lalu mereka berkata: Kalau saja kita memita pertolongan kepada Tuhan, sehingga Dia berkenan memberi kenyamanan (istirahat) sebentar dari kedahsyatan kondisi hari ini. Lali mereka datang kepada Nabi Adam As, seraya berkata: Tidakka engkau melihat kondisi manusia pada hari ini,? Allah Ta'ala telah menjadikan engkau dengan tangan-Nya, para Malaikat sujud (hormat) kepadamu dan Allah telah mengajarimu nama-nama segala sesuatu. Oleh sebab itu, mohonkanlah Syafa'at untuk kami kepada Tuhan sehingga kami dapat beristirahat dari kedahsyatan hari ini. Nabi Adam As, menjawab: Pada hari ini aku bukanlah orang yang memiliki kapasitas untuk melakukan hal itu. Lalu Adam As menjelaskan kepada mereka tentang kesalahan yang pernah diperbuat, tetapi datanglah kalian semua kepada Nabi Nuh As. Dia adalah seorang Rasul-Allah yang di utus oleh-Nya kepada penduduk bumi, sambung Adam As. Lalu mereka datang kepada Nabi Nuh As, Nabi Nuh As berkata: Pada hari ini aku bukanlah orang yang memiliki kapasitas untuk melakukan hal itu, lalu ia menuturkan kesalahan yang pernah menimpahnya, datanglah kalian kepada Nabi Ibrahim As, seorang kekasih Allah Yang Maha Penyayang, lanjut Nabi Nuh As. Mereka pun berduyun-duyun mendatangi Nabi Ibrahim As, beliau berkata: Pada hari ini aku bukanlah orang yang memiliki kapasitas untuk melakukan hal itu, lalu ia mengungkapkan kesalah-kesalahan yang pernah menimpahnya. Tetapi datanglah kalian kepada Nabi Musa As, yang diberi kitab Taurat, dialah seorang Rasul yang diajak bicara Allah secara langsung, sambung Nabi Ibrahim As. Mereka pun datang kepada Nabi Musa As, namun Nabi Musa As berkata: Pada hari ini aku bukanlah orang memiliki yang kapasitas untuk melakukan hal itu, lalu ia menjelaskan kesalahan yang pernah ,menimpahnya. Tetapi datanglah kepada Nabi Isa As, seorang hamba Allah, RasulNya kalimah dan RuhNya, sambung Nabi Musa As. Mereka pun mendatangi Nabi Isa As, beliau pun bersabda: Pada hari ini, aku bukanlah orang yang memiliki kapasitas untuk melakukan hal itu, lalu ia menjelaskan kesalah yang pernah menimpahnya. Tetapi datanglah kalian kepada Nabi Muhammad Saw, Dialah adalah seorang Hamba yang telah diampuni dosanya yang telah lalu dan yang akan datang. Sabda Nabi Saw: Lalu mereka datang kepadaku, aku pun segera bangkit pergi meminta izin kepada Tuhanku, dan Dia memperkenan kan aku mengambil peran. Tiba-tiba aku melihat Tuhanku,  segera aku menyungkurkan wajahku (bersujud) kepadaNya. Masya-Allah, Dia memenggilku dengan caraNya Dia memanggilku. Kemudian dikatakan kepadaku: Angkatlah (kepalamu) wahai Muhammad katakan (apa yang ingin kamu katakan), perkataanmu tentu didengar, mintalah niscaya apa yang kamu minta tentu akan diberikan, berilah Syafa'at tentu engkau akan diberi pertolongan. Akupun memuji kepada Tuhanku dengan pujian-pujian yang telah diajarkan kepadaku. Kemudian aku diberi hak untuk memberi Syafa'at dengan ketentuan dan batas-batas tertentu, maka aku memasukkan mereka kedalam surga. Selanjutnya aku kembali, Tiba-tiba aku melihat Tuhanku segera aku aku menyungkurkan wajahku (sujud) kepadaNya. Kemudian aku kembali menghadap Tuhanku dan berkata: Wahai Tuhanku, tidaklah tersisa didalam neraka melainkan orang-orang yang memang ditahan oleh Al-Qur'an dan wajib berada didalam neraka selama-lamanya. Nabi Saw bersabda: Akan keluar dari mereka orang yang berkata "Tiada Tuhan Selain Allah",dan didalam hatinya terdapat kebaikan seberat timbangan biji Jewawut (jelai), keluarkanlah dari nereka orang-orang yang berkata "Tiada Tuhan Selain Allah", dan didalam hatinya terdapat kebaikan seberat biji gandum, kelarkanlah dari nereka orang yang berkata "Tiada Tuhan Selain Allah", dan didalam hatinya terdapat kebaikan seberat biji sawi (atom).
(HR. Bukhari dan Ahmad)





*Tentang Orang-Orang Khawarij*
Jabir bin Abdullah ra, berkata. Ketika Nabi Saw, membagi Ghanimah di ji'ranah, tiba-tiba ada orang berkata kepadanya: Berlaku Adillah. Dijawab oleh Nabi Saw: Celaka aku jika tidak berlaku Adil. (HR. Bukhari dan Muslim)


Abu Said Al-Khudri ra, berkata. Ketika kami bersama Nabi Saw yang sedang membagi bagian, tiba-tiba datang Dzul Khuwaishirah dari suku Bani Tamim, berkata: Ya Rasulullah, berlaku Adillah. Dijawab Nabi Saw: Celaka engkau, siapakah yang dapat berlaku adil jika Aku tidak adil, sungguh kecewa dan rugi engkau jika Aku tidak berlaku adil. Lalu Umar bin Khattab ra, berkata: Ya Rasulullah, izinkan aku untuk memenggal lehernya. Jawab Nabi Saw: Biarlah, sebab ia mempunyai kawan-kawan yang kamu merasa rendah bila dibandingkan Sholat-mu dengan Sholat mereka, dan Puasa-mu dengan puasa mereka, dan mereka membaca Al-Qur'an tidak lebih dari tenggorokan, dan mereka akan berlepas dari Agama bagaikan anak panah terlepas dari busurnya, bila dilihat ujungnya, tidak ada apa-apa seolah bercampur kotoran darah. Tanda mereka itu seorang Hitam disalah satu lengan tangan bagaian atas ada daging bagaikan tetak wanita selalu goyang (bergerak), dan mereka akan keluar ketika Orang-orang sudah berpecah-belah. Abu Said Al-Khudri ra, berkata: Aku bernai bersaksi, bahwa aku telah mendengar Hadist ini dari Rasulullah Saw. Dan aku bersaksi, bahwa Ali bin Abi Thalib telah memerangi mereka, dan aku bersama Ali bin Abi Thalib menyuruh supaya diselidiki (dicari) orang itu dan dibawa kepadanya, sehingga aku dapat melihatnya sebagaimana yang disebut sifatnya oleh Nabi Saw. 
(HR. Bukhari dan Muslim)



Ali bin Abi Thalib ra, berkata: Jika aku menceritakan kepada-mu Hadist Rasulullah Saw, maka sekiranya aku jatuh dari langit lebih ringan bagiku daripada berdusta atas nama Nabi Saw. Dan jika aku menceritakan kepada-mu urusanku sendiri, maka perang itu memang mengandung siasat (tipu - daya). Aku telah mendengar Rasulullah Saw bersabda: Akan datang di Akhir Zaman suatu kaum, muda-muda usianya, kurang sehat cara berfikirnya, dan mereka itu berdalil dari Al-Qur'an dan Al-Hadist, tetapi mereka keluar dari Agama Islam sebagaimana anak panah terlepas dari busurnya, iman mereka teidak lebih dari Tenggorokan, maka dimana saja kalian mendapatkan mereka, bunuhlah mereka. Karena membunuh mereka akan berupa pahala bagi pembunuhnya dihari akhirat. (HR. Bukhari dan Muslim)


Yusair bin Amr berkata: Aku bertanya kepada Sahl bin Hunaif ra: Apakah engkau pernah mendengar Rasulullah Saw menyebut (menerangkan) mengenai Khawarij,?. Jawabnya: Ya, aku telah mendengar Nabi Saw bersabda, sambil menunjukan dengan tangannya kearah Timur: Akan keluar disana suatu kaum yang pandai membaca Al-Qur'an, tetapi tidak lebih dari tenggorokan mereka. Mereka keluar dari Agama Islam bagaikan terlepasnya anak panah dari busurnya. 
(HR. Bukhari dan Muslim)
Abu Said Al-Khudri ra, berkata: Ali bin Abi Thalib ra, mengirim beberapa potong emas kepada Nabi Saw. Didalam kulit yang baru disamak dan belum bersih benar, lalu oleh Nabi Saw dibagi pada empat orang: Uyainah bin Badr, Aqra' bin Habis, Zaidul Khail dan yang keempat 'Alqamah atau Amir bin At-Thufail. Lalu seorang sahabat berkata: Kami yang lebih berhak dari pada mereka. Kalimat itu sampai kepada Nabi Saw, maka Nabi Saw bersabda: Apakah kamu tidak percaya kepadaku padahal aku orang yang dipercaya diantara ahli langit, dan datang kepadaku berita dari langit pagi dan sore, tiba-tiba berdiri seorang yang cekung matanya, menonjol tulang pipi dan dahinya, LEBAT JENGGOTNYA, tercukur kepalanya (botak), menyingsing sarungnya (cingkrang), berkata: Ya Rasulullah, bertakwalah kepada Allah. Jawab Nabi Saw: Celaka engkau, bukankah aku yang paling bertakwa daripada semua penduduk Bumi,? kemudian pergilah orang itu. Khalid bin Walid ra, berkata: Ya Rasulullah, bolehkah aku penggal lehernya,? Jawab Nabi Saw: Tidak, mungkin masih Sholat. Khalid bin Walid berkata: Berapa banyak orang yang Sholat, mengatakan dengan lidahnya apa yang berbeda dengan isi hatinya. Jawab Nabi Saw: Aku tidak disuruh mengorek hati orang atau membelah perut mereka. Kemudian Nabi Saw, melihat orang itu dari belakangnya, lalu bersabda: Akan keluar dari turunan orang itu suatu kaum yang membaca Kitab Allah dengan Lancar dan Baik, tetapi tidak lebih dari tenggorokan mereka, mereka berlepas dari Agama bagaikan anak panah dari busurnya ketika dilepas. Aku kira bersabda: (Khalid bin Walid), Jika aku mendapati masa mereka, akan aku bunuh mereka bagaikan kaum 'Aad dan Tsamud.    (HR. Bukhari dan Muslim)


Rasulullah saw brsabda: "Akan datang masa pada umatku, dimana banyak ahli baca Al-Qur'an, sedikit ahli fikih, dicabutnya ilmu (banyak ulama meninggal), dan banyak al-haraj. Sahabat barkata: "Apa itu al-haraj wahai Rasulullah?" Nabi menjawab: "Terjadinya peperangan di antara kalian". Kemudian datang setelahnya, banyak orang yang membaca Al-Qur'an tidak lebih melampaui tenggorokannya. Kemudian datang setelahnya, dimana orang-orang munafik dan orang-orang kafir menentang Islam degan cara menyamar seperti orang Islam".
(HR. Al-Hakim)



*Fadhilah Tahil, Tasbih dan Do'a*
Abu Huraira ra, berkata: Nabi Saw, bersabda: Siapa yang membaca: La ilaha illallahu wahdahu laa syarik lahu, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ala kulli syai'in qadir. (Tiada Tuhan kecuali Allah yang Esa dan tidak bersekutu bagi-Nya, semua milik (kerajaan) dan bagi-Nya semua Puji, dan Dia atas segala sesuatu Maha Kuasa). Seratus Kali tiap hari, maka untuknya Pahala yang menyamai memerdekakan sepuluh budak, dan di catat untuknya seratus kebaikan, dan dihapusnya seratus Dosa dan menjadi Benteng perlindungan untuknya dari bahaya setan pada hari itu hingga sore. Dan tiada seorang yang beramal lebih Afdhol (utama) dari padanya pada hari itu, kecuali yang membaca lebih banyak dari itu. (HR. Bukhari dan Muslim)



Abu Huraira ra, berkata: Nabi Saw, bersabda: Siapa yang membaca: Subhanallah wabihamdihi, (Maha Suci Allah dan segala Puji bagi-Nya), dalam sehari seratus kali, maka akan dihapuskan dosanya meskipun sebanyak buih dilaut. (HR. Bukhari dan Muslim)



Abu Huraira ra, berkata: Nabi Saw, bersabda: Dua kalimat yang ringan diucapkan dengan lidah, tetapi sangat berat ditimbangan Amal, bahkan sangat disukai oleh Allah Swt (Arrahman), yaitu: Subhanallahil azhim, Subhanallahi wa bihamdihi. (HR. Bukhari dan Muslim)


                    =================================================


Catatan Al-Qur'an :"Dan mereka yang tidak meminta kepada Tuhan yang lain selain Allah, dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan Hak dan tidak berzina
. "Dan siapa yang berbuat semua itu tentu mendapat dosa. Akan dilipat gandakan siksa atasnya di hari kiamat, dan kekal dalam siksa terhina. "Kecuali orang yang taubat dan beriman serta beramal saleh, maka untuk mereka Allah akan mengganti semua dosa mereka dengan kebaikan-kebaikan, dan Allah Maha Pengampun lagi Penyayang".  (QS. Al-Furqan ayat 68-69-70)

"Katakanlah, hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari Rahmat Allah. 
Sesungguhnya Allah dapat mengampuni semua dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Penyayang". (QS. Az-Zumar ayat 53)

"Sesungguhnya mereka yang menukar janji Allah dan sumpah mereka dengan harga (harta dunia) yang sedikit, mereka tidak mendapat bagian di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dan tidak akan melihat mereka pada hari kiamat, bahkan tidak akan memaafkan mereka, dan bagi mereka tetap mendapat siksa yang sangat pedih". 
(QS. Ali Imran ayat 77)
                             =========================================

Catatan Sabda Rasulallah :


"Tanda seorang munafik itu tiga : 1. Jika berkata-kata dusta, 2. Jika berjanji menyalahi janji, 3. Jika diamanahi berkhianat". Walaupun ia mendirikan Sholat, Puasa, Zakat, Haji serta mengaku Islam.

"Tiap orang yang berkata pada Saudaranya, hai Kafir. Maka pasti akan menimpa pada salah satunya, yakni bila dituduh Kafir, tidak Kafir. Maka kembali menuduh menjadi Kafir, jadi salah satunya pasti akan terkena".

"Memaki dan Menghujat orang Muslim itu Fusuq (meyelewengkan dari kebenaran agama), dan memeranginya berarti Khufur serta Ingkar".

"Sesungguhnya Allah tidak buta mata sebelah, dan ingatlah sesungguhnya Ad-Dajjal itu buta mata sebelah kanan, bagaikan buah anggur yang timbul (menonjol)".

"Awaslah/Celakalah kalian, jangan sampai kembali menjadi KAFIR (ingkar) sepeninggalan-Ku, yaitu yang satu MEMENGGAL LEHER yang lain (Mu'min), dikarenakan berebut Harta Duniawi, Kekayaan, Jabatan dan Tahta serta Wanita".


"Nanti, pada suatu masa, umat-Ku setalah-Ku, mereka berpecah-belah menjadi 73 golongan (firqoh) semuanya akan masuk neraka kecuali yang satu. Sahabat bertanya : "Mana yang satu itu Ya Rasulallah" ?   Maka telah berkata Nabi saw : Orang-orang yang seperti Aku dan Orang-orang yang seperti Sahabat-Ku".

=======================================================================


Semoga pencerahan antara kaum Muslimin ini menjadi Ijma' Sahabat warassulluhi, dan dapat menjadi rujukan dalam membantu buah Fikiran umat untuk memahami dan melaksanakan ajaran-ajaran pokok Islam secara Kaaffah (meyeluruh) atau Mutlak. Siapa yang  percaya kepada Allah, wajib baginya beriman secara Kaaffah dan Mutlak dan percaya kepada Rasulallah saw adalah Hamba-Nya. Beriman dan percaya itu berarti tidak ragu, tidak menentang, tidak membantah dan tidak mengoreksi. Beriman dan percaya berarti menyerah, secara Mutlak (sebulat-bulatnya) hanya karena Allah Ta'ala, sebagimana Firman Allah swt :

"Demi Tuhan-Mu, mereka tidak beriman (percaya), mereka bertahkim (meminta hukum/fatwa) kepadamu dalam menyelesaikan segala sengketa yang terjadi diantara mereka. Kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka untuk menerima putusan dan meyerahkan sebulat-bulatnya". (QS. An-Nisaa ayat 65)



      Segala puji bagi Allah yang mengutus Nabi Muhammad saw dengan hikmah yang berbentuk kata-kata mutiara yang penuh cinta dan kasih kepada umatnya, sebagai rahmat dan karunia-Nya. Ialah yang berupa Al-Kitab (Qur'an) Allah swt dan As-Sunnah-Nya Muhammad saw, dalam Hadist-hadist yang Shahih. kemudian Shalawat dan Salam atas jujungan kita Baginda Nabi Mustofa Muhammad Rasulallah saw, yang mengajarkan dengan kata-kata mutiara-Nya sehingga merata manfaatnya, dan terang cahayanya bagi setiap kaum mu'min. Dan atas keluarga serta sahabatnya sebagai pimpinan dalam bidang Da'wah dan Hidayah, sehingga dengan perjuangan mereka, Allah swt mewayuhkan agama Islam sebagai agama Ibrahim as (bapak agama) dan sampailah pada Nabi Muhammad saw (penyempurna agama), dan atas kesetiaan pengikut-pengikut beliau dengan baik hingga hari kiamat dari beliau yang melanjutkan ajaran-ajaran islam yang mulia, terutama kepada penghimpun islam ialah, para imam fiqih dan para imam hadist. Yang dimana para ulama yang tenar diantara mereka telah mendirikan majelis ta'lim diberbagai mancan negara, bahkan ada yang paling dominan untuk diikuti, seperti Al-Imam Ali bin Abi Thalib dan Al-Imam Abu Bakar bin Shiddiq dan didalam bidang ilmu fiqih pun ada, seperti Hanafi, Syafi'i, Hambali dan Maliki, dan juga dikalangan ilmu hadist pun, seperti Bukhari dan Muslim  dan Ibnu Araby dan Al-Ghazali. Maka dari pada itu, kami dari jema'ah Syattariyah  ingin sekali kiranya untuk mengajak saudara-saudara sekalian untuk ikut andil dalam masalah pokok ajaran islam dan hukum-Nya, sebagai contoh ilmu Hadist, ilmu fiqih, ilmu Tauhid dan ilmu ke-Tuhan-an yang dimana semuanya terdapat pada Al-Kitab (Qur'an) untuk menfasirkan dan memaknai serta memperdalam Hakekatnya, untuk menjadi bekal kita di Yaumil-Akhir (alam akhirat). Kemudian Kami mengharapkan kepada Allah swt, semoga apa yang kami usahakan untuk menyatukan Umat Islam dibelahan dunia ini, hanya semata-mata karena Allah Ta'ala dan mencinta Nabi saw. Amin....
Dan kepada Kaum Muslimin Kami harapkan bila ada kata dan tutur sapa yang tidak berkenan dihati dan fikiran anda, maka sekiranya kami memohon ampun kepada Allah swt, yang dimana Kami semua adalah Insan yang serba kekurangan (kilaf) dari kesalahan-kesalahan Kami, dan kami tetap menerima teguran dan peringatan sebab kami merasa memang sangat lemah dan tak berdaya sedikit pun melainkan dengan Izin-Nya, kemudian kami ucapkan Jazakumullahu Khairan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar